Pentingnya Belajar Bahasa Untuk Anak Anak
Pendekatan Terjemahan Gramatikal
Ini adalah pendekatan tradisional untuk mempelajari bahasa baru. Siswa menerima kosakata dengan terjemahan langsung yang mereka ingat. Kemudian siswa menggunakan pengingat memori untuk mengakses kata-kata. Selama pelajaran, Jev Edukasi Online mengajar mereka untuk menggunakan tata bahasa dengan menjelaskan aturan-aturan bahasa. Tujuan dari pendekatan pendidikan ini adalah untuk membuat siswa sadar bahwa bahasa memiliki sistem logis yang memfasilitasi makan. Ini tidak selalu benar karena sebagian besar penulis dan penutur bahasa asli tidak mengikuti aturan ketat tata bahasa. Namun, aturan ini menjadi dasar bagi siswa dan memungkinkan mereka untuk mengomunikasikan pikiran mereka dengan cara yang benar dan koheren, setidaknya ketika mereka pertama kali belajar bahasa.Pendekatan Alami
Metode ini juga dikenal sebagai pendekatan langsung di mana seorang siswa tidak menggunakan bahasa mereka sendiri sebanyak mungkin saat belajar bahasa. Ini adalah kebalikan dari pendekatan terjemahan gramatikal, karena tidak memerlukan pengingat memori yang kaku. Siswa hanya dapat berkomunikasi dengan guru bahasa atau dengan teman sekelas dalam bahasa target. Prinsip dasar dari pendekatan ini mirip dengan bagaimana seorang anak belajar berbicara. Orang memiliki kemampuan alami untuk meniru orang lain, termasuk penggunaan bahasa. Selama mengajar, guru biasanya berbicara hanya dalam bahasa target dan mencontohkan makna kata dengan cara ilustrasi. Metode ini sangat berfokus pada berbicara dan mendengarkan bahasa, karena siswa hanya dapat belajar dengan meniru. Semua bahan tulisan dan bacaan disajikan hanya pada tahap akhir pembelajaran bahasa, ketika siswa telah memperoleh keterampilan lisan yang baik. Ini memastikan bahwa siswa tidak mengacaukan aturan tata bahasa sendiri dengan aturan tata bahasa bahasa target.Saat belajar bahasa, guru menggunakan pendekatan tanya jawab. Guru menunjuk ke barang-barang kelas yang sudah dikenal seperti pensil, penghapus, tas dan jam dan mengharapkan siswa untuk menanggapi bahasa target. Metode ini memungkinkan siswa untuk belajar hingga sepuluh hingga dua puluh kata per jam, sama seperti anak-anak akan belajar untuk belajar bahasa ibu mereka. Dia juga segera memberi siswa beberapa pidato lisan yang memotivasi dia untuk belajar pantun nasehat.